Kamu pernah nggak sih, merasa sudah kerja keras tapi tabungan tetap nggak bertambah? Atau malah bingung mau mulai dari mana buat merencanakan dana pensiun, beli rumah, atau dana pendidikan anak? Masalah finansial jangka panjang memang sering bikin pusing, apalagi kalau nggak punya strategi yang jelas. Tapi tenang, menyusun target finansial yang realistis sebenarnya bisa dilakukan dengan langkah-langkah sederhana.
Yang penting, kamu perlu punya gambaran besar tentang apa yang ingin dicapai dalam 5, 10, atau bahkan 20 tahun ke depan. Misalnya, punya dana darurat, bebas utang, atau punya investasi yang menghasilkan passive income.
Nah, biar nggak salah langkah, simak tips berikut buat bikin rencana keuanganmu lebih terarah!
1. Tentukan Tujuan yang Terukur
Target finansial harus jelas, misalnya “menabung Rp500 juta dalam 5 tahun” alih-alih sekadar “ingin kaya”. Dengan angka yang spesifik, kamu bisa menghitung berapa yang harus disisihkan setiap bulan.
Gunakan metode SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound) untuk memastikan tujuan realistis. Misalnya, jika ingin beli rumah dalam 10 tahun, hitung berapa DP-nya, lalu bagi target menabung per bulan.
Contoh Penerapan Metode SMART:
- Specific: “Saya ingin punya dana pendidikan anak sebesar Rp200 juta dalam 5 tahun.”
- Measurable: “Saya perlu menyisihkan Rp3,3 juta per bulan.”
- Achievable: “Dengan menekan pengeluaran hiburan, saya bisa mengalokasikan Rp3,3 juta/bulan.”
- Relevant: “Ini penting agar anak bisa kuliah di kampus favorit.”
- Time-bound: “Target terkumpul sebelum anak masuk kuliah di 2029.”
2. Prioritaskan Dana Darurat sebelum Investasi
Sebelum mikirin investasi, pastikan punya dana darurat setara 6–12 bulan pengeluaran. Dana ini jadi penyelamat saat ada kondisi mendesak seperti PHK atau sakit.
Simpan dana darurat di instrumen likuid seperti deposito atau reksadana pasar uang. Jangan taruh di investasi berisiko seperti saham, karena bisa susah dicairkan cepat saat dibutuhkan. Bagi orang tua zaman dulu biasanya masih memilih metode konvensional dengan membeli logam mulia. Apalagi saat ini harga emas sedang meroket. Asumsinya harga emas masih cukup menjanjikan untuk digunakan sebagai salah satu instrumen investasi dan mudah dijual kembali.
3. Manfaatkan Cicilan Tanpa Bunga untuk Kebutuhan Tertentu
Beberapa platform seperti Kredivo menawarkan cicilan 3 bulan tanpa bunga khusus member Premium. Fitur ini bisa berguna untuk kebutuhan mendesak seperti perbaikan rumah atau gadget rusak, tanpa memberatkan anggaran bulanan. Keuntungannya karena Kredivo sudah bekerja sama dengan banyak merchant lebih dari 1.000. Kamu bisa memanfaatkanya dengan sangat fleksibel. Seperti beli gadget tidak harus online, karena bisa juga kamu gunakan di gerai Erafone, iBox atau Mi Store.
Tapi ingat, gunakan fasilitas cicilan hanya untuk hal produktif atau urgent. Hindari pakai aplikasi pinjaman online langsung cair untuk gaya hidup konsumtif yang justru bikin utang menumpuk.
4. Diversifikasi Investasi Sesuai Profil Risiko
Investasi jangka panjang seperti reksadana, saham, atau properti bisa bikin uangmu bekerja. Tapi pilih instrumen yang sesuai dengan toleransi risiko dan horizon waktu.
Kalau masih pemula, mulai dengan reksadana campuran atau obligasi yang lebih stabil. Kalau sudah nyaman, baru alokasikan sebagian dana ke saham atau emas untuk potensi return lebih tinggi.
5. Rutin Evaluasi Sesuai Rencana
Target finansial bisa berubah seiring waktu. Misalnya, dapat gaji lebih besar berarti bisa menabung lebih cepat, atau ada kebutuhan baru seperti biaya sekolah anak.
Setiap 6 bulan, cek progres rencana finansialmu. Apakah masih sesuai timeline? Perlukah menambah alokasi investasi? Dengan evaluasi rutin, kamu bisa tetap di jalur yang tepat.