Rahasia Mengelola Dana Darurat: Tips dan Trik untuk Keuangan Tangguh

Kenapa harus punya dana darurat? Dana darurat adalah dana cadangan yang harus siap sedia kapan saja dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pokok saat penghasilan utama terhenti karena berbagai sebab. Dengan terhentinya penghasilan utama, tentu kamu harus tetap bisa memenuhi kebutuhan pokok harian. Pada saat itulah dana darurat digunakan.

Peran dana darurat juga bisa mengcover kewajiban jika punya kredit hp cicilan bulanan sehingga tidak terkena denda keterlambatan pembayaran pada saat jatuh tempo. Sembari mencari penghasilan utama yang baru, dana darurat bisa terus digunakan dalam jangka waktu tertentu. Maka, semakin banyak dana darurat yang dimiliki semakin lama periode yang dapat dicover dari dana darurat.

Lalu bagaimana caranya mengelola dana darurat sehingga terkumpul nominal yang ideal? Berikut penjelasan ringkasnya.

Tentukan Jumlah Dana Darurat

Langkah pertama adalah hitung dulu berapa kebutuhan biaya pokok yang biasanya diperlukan dalam satu bulan. Semakin banyak anggota keluarga yang harus ditanggung, semakin banyak juga jumlah dana darurat yang perlu disiapkan.

Itulah sebabnya kebutuhan dana darurat seorang lajang dengan yang sudah menikah atau yang memiliki tanggungan sangatlah berbeda. Bagi yang masih hidup melajang diperlukan dana darurat setidaknya antara 3-6 bulan. Sementara bagi yang sudah menikah paling tidak bisa mengumpulkan dana darurat antara 6-12 bulan untuk periode terbaiknya.

Misalnya jika gaji kamu Rp5 juta per bulan, setidaknya 50% harus dialokasikan sebagai kebutuhan pokok. Maka, dana darurat yang diperlukan untuk 3 bulan sekitar Rp7,5 juta. Begitu seterusnya disesuaikan dengan pendapatan bulanan.

Buat Anggaran yang Tepat

Setelah mengetahui jumlah dana darurat yang diperlukan per bulannya, susun strategi bagaimana caranya bisa menghimpun dana darurat dari penghasilan yang ada. Sisihkan paling tidak 20% dari penghasilan untuk dana darurat, investasi dan tabungan lainnya.

Sehingga dana darurat bisa dialokasikan sedikit demi sedikit untuk mencapai jumlah yang ideal sesuai dengan yang sudah direncanakan. Jika ada bonus, THR atau pendapatan di luar penghasilan utama, bisa segera disisihkan 30-50% dari penghasilan di luar pendapatan utama tersebut untuk dana darurat, investasi dan tabungan lainnya.

Tentukan Prioritas dalam Pengeluaran

Jangan ragu untuk mengurangi anggaran yang kurang prioritas. Misalnya jika kamu langganan video on demand lebih dari satu, maka kamu bisa menguranginya dan cukup hanya satu layanan saja yang masih tetap berlangganan. Sehingga sisanya bisa kamu alihkan untuk anggaran lain tak terkecuali dialokasikan khusus untuk dana darurat.

Pakai Rekening Terpisah

Bagaimanapun dana darurat harus bersifat likuid dan tidak boleh dialokasikan dalam bentuk deposito atau instrumen investasi lainnya. Dana darurat harus bisa segera dipakai sehingga lebih baik dialokasikan dalam rekening terpisah. Sehingga dana darurat bisa dicairkan atau ditarik kapan saja sesuai dengan kebutuhan tanpa mengganggu anggaran lainnya.

Seperti halnya dalam menjalankan usaha, dana usaha harus dipisahkan dengan dana pribadi. Agar dana usaha bisa benar-benar termonitor dengan baik tentang pengeluaran dan pemasukan khusus usaha. Hingga kamu bisa mengetahui dengan pasti berapa omzet dan keuntungannya secara linier dari usaha yang dijalankan tanpa tercampur dengan dana pribadi di rekening yang sama.

Gunakan Hanya untuk Darurat saja

Sesuai dengan judulnya, dana darurat hanya bisa dipakai dalam kondisi darurat saja. Namun, bisa juga diperluas untuk kebutuhan yang mendesak seperti membersihkan rumah saat musim hujan supaya genteng tidak bocor atau rembes dinding. Beli smartphone gara-gara kecopetan atau kehilangan demi menunjang komunikasi sehari-hari.

Hal-hal mendesak tersebut diperbolehkan menggunakan dana darurat. Namun, ada juga yang lebih memilih kredit hp cicilan bulanan daripada menggunakan dana darurat untuk kebutuhan pokok. Keputusan dikembalikan lagi ke masing-masing sesuai dengan kebutuhan. Tetapi jika sudah memutuskan untuk mengambil kredit hp, pastikan memilih lembaga yang sudah terpercaya.

Pastikan ambil kredit dari perusahaan yang sudah terdaftar di OJK seperti Kredivo. Kredivo yang sudah punya nama dan reputasi yang baik selama ini. Apalagi ada fitur cicilan 3 bulan dengan bunga 0%. Cukup bayar biaya adminnya saja 3% dari harga smartphone yang kamu perlukan.

Selain itu, ada juga cicilan 6 dan 12 bulan dengan bunga rendah 2.6% saja perbulan. Kredivo memberikan kemudahan soal pendaftaran karena bisa diakses hanya lewat aplikasi resmi Kredivo. Bagi member premium bisa mendapatkan limit hingga Rp50 juta.